Selasa, 06 Desember 2011

INGATAN, MATAMU DAN WAKTU


ingatan, katamu, awalnya hanya halaman yang gersang
lalu datanglah waktu, si tukang kebun yang terlalu tekun,
menanam segala macam pohonan yang tumbuh rindang
dan dahan-dahannya masuk menembus jendela kamarmu
ikut berbaring di ranjangmu, kemudian diam-diam menyusup
menyelundup ke tidurmu, membuatmu setiap pagi terbangun
dengan embun merimbun di helai bebulu sepasang matamu
matamu, kataku, pada awalnya hanyalah langit yang lapang
lalu datanglah ingatan, si pelukis yang terlalu suka bermimpi,
menggambar segala macam peristiwa dari masa-masa silam,
musim hujan dan pelukanmu, awan tempat bermukim bulan,
dan senyummu yang lebih bunga dari tetumbuhan di halaman
di matamu ingatan terus tumbuh menjadi taman
di ingatanku matamu menampung seluruh waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar